Koko Cici Indonesia Ujung Tombak Pelestarian Budaya Tionghoa di Nusantara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan ajang pemilihan Koko Cici Indonesia bertujuan untuk melestarikan budaya Tionghoa di Tanah Air. Setiap generasi harus memiliki pengetahuan terkait kisah di balik hadirnya etnis Tionghoa di Nusantara.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Koko Cici Indonesia dr. Ellen Theodora.
"Mungkin mereka kurang mengerti apa cerita di belakangnya. Di situlah sebenarnya peran generasi muda ini, untuk terus bisa melestarikan budaya yang ada. Dan juga bisa turun-temurun untuk anak-anaknya, cucu-cucunya, dengan harapan budaya ini bisa jadi warisan budaya Indonesia," kata Ellen kepada MNC Portal saat menyambut kedatangan para finalis pemilihan Koko dan Cici Indonesia 2022 di Balairung Soedirman Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Ellen menambahkan, tahun ini Koko Cici Indonesia diikuti oleh 30 finalis dari sembilan provinsi. Nantinya mereka akan diberikan tugas untuk melestarikan budaya Tionghoa, serta ikut mengembangkan dan berkontribusi dalam memperkenalkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Ellen berharap, provinsi lain bisa ikut memberikan perwakilan koko dan cici mereka juga. Dengan begitu, masing-masing daerah yang diwakilkan akan semakin memperluas dan menjaga kelestarian budaya Tionghoa dari generasi ke generasi.
"Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa Koko Cici itu di bawah paguyuban marga Tionghoa Indonesia. Jadi kami pun tidak bisa sembarangan memberi lisensi kepada pihak-pihak provinsi yang ingin menyelenggarakan Koko Cici. Karena visi misinya harus sama, standarisasinya juga harus sama," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Koko Cici Indonesia 2022 Hendrik Wijaya mengatakan, setelah vakum selama 4 tahun, kini Koko Cici Indonesia bisa kembali mengembangkan sayapnya terkait dengan kelestarian budaya Tionghoa.
"Kita optimis suatu hari nanti Koko Cici Indonesia di setiap provinsi pasti akan ada. Tujuannya itu tadi, kita mau mengembangkan budaya, sosial, dan pariwisata karena sesuai dengan tema kami, Semangat Nusantara, Indonesia Bangkit," papar Hendrik.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Koko Cici Indonesia dr. Ellen Theodora.
"Mungkin mereka kurang mengerti apa cerita di belakangnya. Di situlah sebenarnya peran generasi muda ini, untuk terus bisa melestarikan budaya yang ada. Dan juga bisa turun-temurun untuk anak-anaknya, cucu-cucunya, dengan harapan budaya ini bisa jadi warisan budaya Indonesia," kata Ellen kepada MNC Portal saat menyambut kedatangan para finalis pemilihan Koko dan Cici Indonesia 2022 di Balairung Soedirman Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Ellen menambahkan, tahun ini Koko Cici Indonesia diikuti oleh 30 finalis dari sembilan provinsi. Nantinya mereka akan diberikan tugas untuk melestarikan budaya Tionghoa, serta ikut mengembangkan dan berkontribusi dalam memperkenalkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Ellen berharap, provinsi lain bisa ikut memberikan perwakilan koko dan cici mereka juga. Dengan begitu, masing-masing daerah yang diwakilkan akan semakin memperluas dan menjaga kelestarian budaya Tionghoa dari generasi ke generasi.
"Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa Koko Cici itu di bawah paguyuban marga Tionghoa Indonesia. Jadi kami pun tidak bisa sembarangan memberi lisensi kepada pihak-pihak provinsi yang ingin menyelenggarakan Koko Cici. Karena visi misinya harus sama, standarisasinya juga harus sama," tuturnya.
Baca Juga
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Koko Cici Indonesia 2022 Hendrik Wijaya mengatakan, setelah vakum selama 4 tahun, kini Koko Cici Indonesia bisa kembali mengembangkan sayapnya terkait dengan kelestarian budaya Tionghoa.
"Kita optimis suatu hari nanti Koko Cici Indonesia di setiap provinsi pasti akan ada. Tujuannya itu tadi, kita mau mengembangkan budaya, sosial, dan pariwisata karena sesuai dengan tema kami, Semangat Nusantara, Indonesia Bangkit," papar Hendrik.
(tsa)